Selasa, 25 Juni 2013

Mitos Tentang Diabetes


gejala diabetes

Diabetes melitus adalah penyakit yang ditakuti, karena selain membawa dampak yang bisa berakibat fatal juga termasuk penyakit yang susah sekali untuk disembuhkan. 

Meskipun penyakit ini cukup dikenal oleh masyarakat luas, banyak informasi tentang seputar penyakit diabetes yang salah dan menyesatkan

Pasien yang menderita Diabetes mellitus khususnya tipe II sering kali datang ke dokter dalam dokter dalam keadaan sudah mengalami komplikasi.

Dikarenakan mayoritas pasien cenderung tidak menyadari kondisi pre-diabetes yang ia alami. Selain itu mereka terlalu percaya pada mitos yang tidak benar tentang diabetes

Mari kita mengenali dan mempelajari tentang benar atau tidaknya mitos yang ada tentang diabetes, agar kita menjadi lebih cerdas dan bijak dalam menghadapi penyakit diabetes. 

  • Resiko konsumsi gula terhadap diabetes
Memang benar bahwa mengurangi asupan gula dalam tubuh adalah salah satu cara untuk mengendalikan kadar gula dalam darah pada penderita diabetes. Tapi itu bukan berarti sebagai penyebab diabetes. Pada kenyataannya, penyebab diabetes adalah sedikitnya insulin yaitu hormon yang dihasilkan pankreas, sehingga kelebihan gula pada darah menjadi racun. 

  • Penderita diabetes harus mengonsumsi makanan diet
Sebenarnya itu salah. Sampai saat ini belum ada diet yang khusus untuk diabetes. Yang ada adalah usaha untuk menormalkan kembali kadar gula dalam darah. Semua makanan bisa dikonsumsi asalkan bisa membatasi jumlahnya sesuai dengan kebutuhan tubuh. Jika tidak untuk amannya konsultasikan dulu pada dokter. Menurut penelitian, makanan yang kaya akan serat, sangat efektif dalam menurunkan kadar gula dalam darah. 

  • Pengidap diabetes butuh insulin
Mitos ini sering kali membuat pasuen yang baru terdiagnosa diabetes menjadi panik. Penderita diabetes tipe 1 tubuhnya tidak dapat memproduksi insulin, sehingga butuh duntukan insulin. Sedangkan pada diabetes tipe 2 butuh suntikan juga, jika terapi obat-obatan yang ia lakukan sudah tidak efektif lagi. Namun dengan mengatur pola makan dan dibantu dengan obat-obatan saja sudah cukup.
  
  • Penyakit diabetes itu ringan.
Jawabnya, tidak.  Memang sebagian pasien memiliki kadar gula yang lebih tinggi daripada yang lain sehingga terjadi komplikasi. Tapi, ketika dokter telah mendiagnosa anda mengalami diabetes, jangan anggap sepele penyakit ini dan anda tidak bisa mengingkarinya. Anda perlu melakukan perubahan gaya hidup, berolahraga dan merubah pola makan untuk mengontrol gula dalam darah. Anda harus ingat, diabetes adalah salah satu  penyebab dari kematian yang utama, dimana dua dari tiga penderita diabetes meninggal karena jantung atau stroke.

  • Buang air kecil pada malam hari.
tes gula darah
Buang air kecil terlalu sering, sering merasa haus, berat badan menurun secara drastis, nafsu makan meningkat, dan cepat lelah adalah gejala diabetes. Namun kondisi pendahuluan dari adanya diabetes adalah penderita belum mengalami gejala secara fisik, tapi kadar gula darah saat puasa sudah diatas normal. Kondisi seperti ini disebut gejala pre-diabetes. Untuk itu, cara terbaik untuk mengetahui adanya diabetes adalah dengan melakukan pemeriksaan kadar gula darah minimal satu tahun sekali. Terutama bagi anda yang termasuk menderita kegemukan dan memiliki riwayat keluarga penderita diabetes.

  • Diabetes adalah penyakit dewasa.
Jangan salah, saat ini semakin banyak remaja dan anak-anak yang didiagnosa menderita diabetes tipe 2. Terutama yang menderita obesitas. Sedangkan diabetes tipe 1 memang sejak dahulu sudah banyak diderita anak-anak.   

  • Diabetes susah sembuh 
Diabetes tipe-2 dapat disembuhkan dengan terapi secara konsisten, termasuk merubah gaya hidup, diabetes yang muncul pada masa kehamilan juga biasanya akan menghilang dengan sendirinya setelah proses persalinan.  

  • Penderita diabetes memiliki berat badan berlebih.
Umumnya penderita diabetes tipe-2 memang memiliki berat badan yang berlebih, meski tidak semuanya. Tapi anda harus ingat bahwa ada banyak faktor lain yang juga menentukan diabetes, seperti keturunan, gaya hidup dan usia. Maka dari itu jangan abaikan faktor-faktor lain tersebut meski anda tidak memiliki berat badan berlebih. 

  • Kadar gula sedikit diatas normal tidak bahaya.
Meski naiknya hanya sedikit saja diatas ukuran normal, namun bila itu sering sekali terjadi bahkan berkali-kali, maka hal itu bisa menyebabkan terjadinya kerusakan pada berbagai organ di dalam tubuh. Kelebihan gula di dalam darah juga bisa merusak pembuluh darah dan mengakibatkan penebalan pada dinding pembuluh darah sebagai akibat dari akumulasi bahan lemak seperti kolesterol atau disebut aterosklerosis, sehingga dapat menyebabkan terjadinya stroke dan serangan jantung.

  • Terapi pengobatan tradisioanl lebih baik daripada obat dokter.
Pengobatan secara medis memiliki bukti penelitian serta uji klinis. karena sebua obat yang beredar di pasaran telah melewati berbagai uji klinis. Berbeda dengan obat tradisional yang biasanya tidak melewati uji klinis, sehingga belum bisa diketahui dampaknya secara ilmiah.

  • Diabetes diturunkan secara menyilang.
Memiliki riwayat keluarga diabetes memang meningkatkan resiko deabetes. Namun, memiliki golongan darah sama dengan ayah belum tentu secara otomatis anda terkena diabetes. Demikian juga dengan diabetes yang diturunkan secara menyilang, itu hanya mitos. Terkena atau tidak itu semua tergantung pada pola makan dan gaya hidup anda. Juka pola hidup anda sehat, resiko diabetes dapat dihindari.   

  • Diabetes dapat memperpendek umur.
Dokter sering menyarankan untuk memberikan vaksinasi flu pada penderita diabetes. Karena penyakit apapun yang bisa menimbulkan infeksi, membuat diabetes lebih sulit untuk dikontrol. Sehingga cenderung rawan akan mengalami gula darah yang tinggi atau hiperglikemia, yang nantinya memicu terjadinya perkembangan komplikasi yang lebih serius. Dengan gaya hidup dan pola makan yang sehat, penyandang diabetes bisa mencegah resiko akan terserang berbagai macam penyakit. 

  • Penderita diabetes tidak boleh makan permen atau coklat.
Jika dimakan dalam jumlah yang tidak terlalu berlebihan, atau dikombinasikan dengan olahraga, maka permen atau makanan yang manis-manis dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar