Daging Merah Tingkatkan Kanker Kolon |
Pengurangan zat gizi dapat mengurangi dan mengganggu sistem
kekebalan pada tubuh sehingga tubuh tidak mampu menghalau radikal bebas dan
zat-zat yang mengandung karsinogenik yang dapat memicu munculnya sel-sel
kanker.
Seperti yang kita ketahui bersama, kanker usus merupakan
jenis kanker yang sangat erat kaitannya dengan gaya hidup. Bila anda gemar
sekali mengkonsumsi daging merah, seperti daging domba, daging sapi, daging
kambing, termasuk jerohan yang mengandung kolesterol tinggi, maka akan
meningkatkan resiko terserang kanker usus.
Karena pada saat kita mencerna makanan yang mengandung
kolestrol yang tinggi, terjadi peningkatan asam empedu yang berusaha mengurai
kolesterol sehingga menyebabkan peningkatan bakteri anaerob pada usus, sehingga
akan muncul efek rangsang yang kuat yang nantinya akan menimbulkan adenoma atau
biasa disebut polip pada kolon atau usus besar.
Bila anda tidak segera merubah kebiasaan anda mengkonsumsi
daging merah yang berlebihan, rangsangan yang menimbulkan polip pada usus
tersebut akan berakumulasi, bertambah dan terus berkembang, dan nantinya
sekitar 5 hingga 10 tahun kemudian, adenoma itu akan berubah menjadi kanker.
Dan itulah yang biasa kita sebut kanker kolon atau kanker usus besar.
Dalam sebuah penelitian yang menggunakan tikus sebagai
percobaan telah terbukti bahwa makanan tertentu dapat mencegah tumbuh
kembangnya berbagai tumor.
Teori yang mendasari kesimpulan ini adalah dengan membatasi
asupan makanan akan menyebabkan perubahan hormon yang ada di dalam tubuh,
sehingga dapat menghambat proses pembentukan tumor.
Tikus percobaan yang
memiliki berat badan berlebihan akibat dari pemberian makan yang terlalu banyak
sangat rentan dan mengalami kecenderungan mengalami penyakit tumor.
Jenis makanan yang kaya akan lemak ternyata sangat berkaitan
dengan munculnya kanker terutama kanker usus serta kanker payudara.
Sedangkan pola makan para penganut vegetarian yang rendah
lemak dan kaya akan konsumsi serat dapat menekan jumlah penderita kanker.
Tumor akan tumbuh dan semakin berkembang dengan pesat dalam
pola makan yang rendah akan lemak tak jenuh ganda. Sedangkan lemak tak jenuh
baik yang tunggal maupun yang ganda, selama ini dikenal sebagai lemak yang
memiliki banyak manfaat untuk mencegah terjadinya jantung koroner. Berbagai
jenis kacang-kacangan pada umumnya sangat kaya akan lemak tak jenuh.
Hormon-hormon tertentu juga ikut berperan dalam munculnya
tumor pada tubuh. Keluarnya atau munculnya hormon ini umumnya dipicu karena
konsumsi makanan yang berlemak tinggi. Contohnya hormon prolaktin yang dapat
merangsang pertumbuhan sel-sel tumor , dan pada kenyataannya kadar hormon
prolaktin akan semakin meningkat apabila kita mengkonsumsi makanan yang
mengandung banyak lemak.
Saat kita memasak daging merah, maka terbentuklah senyawa
heterosiklis atau HCA yang diyakini dapat menyebabkan kanker. HCA muncul atas
reaksi kimia antara protein hewani selama proses pemasakan.
Pada tikus percobaan menunjukkan bahwa, HCA memiliki potensi
mengakibatkan kanker usus besar, payudara, pankreas, hati serta kandung kemih.
Studi di Amerika juga disebutkan bahwa wanita yang gemar mengkonsumsi daging
merah, berpeluang menderita kanker payudara 2 kali lipat, bila dibandingkan
dengan wanita yang mengkonsumsi ikan dan daging unggas.
daging bakar |
Maka, sebisa mungkin mengurangi mengkonsumsi daging merah
dan sebaiknya selalu menyertakan sayur dan buah sebagai sumber antioksidan.
Buah-buahan seperti jeruk, kaya akan vitamin C dan memiliki antioksidan yang
kuat. Ditambah lagi dengan sayuran hijau juga dapat menetralkan kandungan HCA.
Semakin sedikit HCA yang terbentuk maka semakin sedikit pula
resikonya. Namun, masih banyak orang yang tidak tahu bahwa cara memasak makanan
juga dapat berpengaruh pada jumlah HCA yang terbentuk.
Daging yang diproses dengan cara dipanggang dalam oven akan
menghasilkan HCA yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan cara digoreng,
dibakar, maupun di panggang diatas kompor dalam suhu tinggi.
Sedangkan mengolah
daging merah dengan cara direbus secara bertahap, atau dikukus maka tidak akan
menghasilkan HCA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar