Banyak data yang menunjukkan angka kematian akibat dari penyakit jantung dan pembluh darah atau kardiovaskular cukup tinggi sekali.
Dalam faktanya, kardiovaskular saat ini telah menjadi pembunuh nomor satu di Indonesia. Serangan jantung serta angina merupakan gangguan kardiovaskular yang harus diwaspadai.
Serangan jantung terjadi apabila arteri koroner tersumbat oleh gumpalan darah. Aliran darah yang dibawa arteri koroner ke jantung ini terhambat sehingga dapat mengakibatkan kerusakan sistem saraf atau otot yang terkena dampak penyumbatan.
Serangan jantung biasa terjadi ketika ada penyumbatan pada arteri koroner menyebabkan terbatasnya maupun terputusnya aliran darah ke suatu bagian dari organ jantung.
Jika terputusnya atau berkurangnya aliran darah tersebut berlangsung lebih dari beberapa menit saja, maka jaringan jantung akan mati.
Kemampuan memompa jantung setelah mengalami serangan jantung, secara langsung berhubungan dengan luas dan lokasi kerusakan jaringan atau infark pada jantung.
Jika lebih dari separuh jaringan jantung yang mengalami kerusakan, biasanya jantung tidak dapat berfungsi sehingga akan menyebabkan kematian.
Bahkan walaupun kerusakan pada jantung tidak meluas, jantung tidak mampu lagi untuk memompa darah dengan baik sehingga terjadi gagal jantung atau shock yang artinya jantung berhenti berdetak serta menyebabkan kematian mendadak.
Beberapa akibat dari penyakit jantung adalah:
- Pembesaran Pada Jantung
- Robekan Pada Jantung
Dua bagian jantung yang sering mengalami robekan selama atau setelah suatu serangan jantung adalah dinding otot jantung dan otot yang mengendalikan pembukaan dan penutupan salah satu katup jantung atau katup mitralis.
Jika otot tersebut mengalami perobekan maka katup tidak dapat berfungsi sehingga secara tiba-tiba terjadi gagal jantung yang berat.
Otot jantung pada dinding yang membatasi kedua ventrikel atau septum atau otot pada dinding luar jantung juga bisa mengalami robekan. Robekan septum kadang dapat diperbaiki melalui pembedahan, tetapi robekan pada dinding luar hampir selalu menyebabkan kematian.
Otot jantung yang mengalami kerusakan karena serangan jantung tidak mampu berkontraksi dengan baik meskipun tidak mengalami robekan. Otot yang rusak ini digantikan oleh jaringan parut fibrosa yang kaku serta tidak dapat berkontraksi. Terkadang bagian tersebut akan menggembung ketika seharusnya berkontraksi.
- Perubahan Pada Detak Jantung
- Dapat Menyebabkan Stroke
Pada sekitar 5% penderita penyakit seperti ini, bekuan darah bisa pecah, mengalir di dalam arteri yang akhirnya terdangkut di pembuluh darah yang lebih kecil di seluruh tubuh sehingga bisa menyebabkan tersumbatnya aliran darah ke sejumlah bagian dari otak dan menyebabkan stroke atau mungkin juga menyumbat aliran darah ke organ tubuh yang lain
Untuk menemukan adanya bekuan darah di dalam jantung atau untuk mengetahui faktor predisposisi yang dimiliki oleh penderita dapat dilakukan dengan cara menjalani ekokardiogram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar