Rabu, 10 Juli 2013

Bahaya Sirup Jagung Tinggi Fruktosa




bahaya sirup jagung
Ada sebuah bukti dari penelitian yang baru yang mengatakan bahwa mayoritas sirup jagung dengan fruktosa tinggi atau pemanis buatan yang umumnya digunakan dalam produk makanan yang dikonsumsi di seluruh belahan dunia, dapat menjadi faktor utama munculnya diabetes tipe 2

Baru-baru ini ada sebuah penelitian yang menyimpulkan bahwa negara-negara yang menggunakan pemanis buatan yang berupa sirup jagung tinggi fruktosa, atau dikenal dengan HFCS , dalam makanan memiliki peningkatan nilai diabetes sekitar 20% lebih tinggi dari rata-rata bila dibandingkan dengan negara yang tidak memakai pemanis buatan. 

Para peneliti mengatakan bahwa, negara dengan produk makanan yang mengandung HFCS yang tinggi memiliki peningkatan jumlah pengidap diabetes tipe 2 sekitar 8%, dibandingkan dengan nilai rata-rata negara yang tidak menggunakan HFCS hanya sekitar 6.7%

HFCS ternyata mengandung fruktosa atau gula buah lebih banyak, bila dibandingkan dengan pemanis lainnya seperti sukrosa maupun gula meja

Itu lebih disebabkan karena HFCS menjadi lemak dan mempengaruhi sistem kerja hati sehingga mengganggu pankreas dalam memproduksi insulin sehingga menjadikan resiko diabetes

Sirup jagung berfruktosa tinggi umumnya ditambahkan ke dalam olahan masakan karena harganya relatif murah jika dibandingkan dengan pemanis lainnya yang bila di tambahkan ke bahan adonan kue akan memberikan tektur dan warna kecokelatan yang menarik pada kue. 

Dan jenis pemanis ini dapat ditemukan pada hampir semua makanan olahan seperti kue, cake, sereal dingin dan bahkan untuk makanan bayi. Dan tak jarang pula beberapa minuman ringan yang juga memakai HFCS yang lebih tinggi dari pada produk lainnya. 
sirup jagung tinggi fruktosa

Namun, seorang petinggi pabrik gula jagung di Amerika mengatakan bahwa penelitian tersebut tidak konsisten atau bisa dikatakan cacat. 

Beliau mengatakan bahwa, bila Amerika memiliki konsumsi sirup jagung fruktosa tinggi memiliki 22 kali pemakaian daripada Malaysia, maka teori dan kesimpulan itu memang benar.

Namun pada kenyataannya angka diabetes di Malaysia sebenarnya sekitar 10% lebih tinggi daripada Amerika.  

Hal ini membuat banyak petani jagung di Amerika membuat semacam petisi untuk mengubah nama sirup jagung fruktosa tinggi, sehingga nantinya diharapkan agar dapat menarik minat konsumen

Namun para peneliti tetap mengatakan ingin melihat produk yang berlabel untuk mengidentifikasi berapa persentase HFCS yang ada di dalamnya. Dan bahkan para peneliti menyebutkan bahwa saat ini kemasan makanan juga diidentifikasikan juga membawa pengaruh pada lemak.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar