[caption id="attachment_2583" align="alignright" width="295"]
tips menjaga kesehatan jantung dengan teh hijau[/caption]
Teh dapat dibedakan berdasarkan dari cara pembuatannya.
Sebab, dari berbagai macam variasi teh yang sudah ada sekarang ini, kesemuanya berasal dari tanaman yang diberinama Camelia Sinensis, yang merupakan tanaman semak yang berasal dari India serta Cina.
Jika berdasarkan dari teknologi pembuatannya, kita dapat melihat berbagai perbedaan dari manfaat teh. Dibawah ini berbagai jenis serta manfaat dari teh bagi tubuh kita:
Teh hijau dibuat dengan cara mengukus daun teh yang masih mentah segera setelah daun teh dipetik. Pemrosesan dihentikan ketika daun teh telah mengalami sedikit oksidasi. Teh hijau mengandung EGCG tinggi serta terbukti mampu mengurangi resiko kanker kandung kemih,
kanker payudara, kanker lambung, kanker pankreas, kanker paru-paru serta kanker usus. Selain itu, teh hijau juga mampu menurunkan kolesterol yang menyumbat pembuluh darah. Teh hijau juga baik untuk orang-orang yang sudah berusia lanjut karena dapat meredakan stres oksidatif pada organ otak sehingga dapat mengurangi terjadinya stroke, Alzheimer serta parkinson.
Teh hitam dibuat melalui proses fermentasi yang memerlukan waktu sekitar 2 minggu sampai 1 bulan lamanya. Teh hitam juga merupakan bahan baku dari jasmine tea serta teh instan yang banyak dijual di pasaran. Teh hitam mengandung kafein tinggi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa teh hitam memiliki kemampuan untuk mengurangi efek samping dari kebiasaan merokok pada paru-paru serta dapat menurunkan resiko terjadinya
stroke.
Teh putih dibuat dari pucuk daun teh yang tidak mengalami proses oksidasi serta dilindungi dari cahaya sinar matahari sebelum dipetik sehingga dapat menghalangi pembentukan klorofil pada daunnya. Teh putih diproduksi dalam jumlah yang sangat sedikit jika dibandingkan jenis teh yang lain sehingga memiliki harga yang sangat mahal. Teh putih terkenal karena memiliki kemampuan dalam membasmi
kanker lebih baik dari pada jenis teh yang lain.
[caption id="attachment_6205" align="aligncenter" width="300"]
teh oolong[/caption]
Teh oolong mengalami proses oksidasi yang hanya memakan waktu sekitar 2 sampai 3 hari saja. Teh oolong jenis Wuyi dipromosikan karena berkhasiat dapat menurunkan berat badan seseorang. Namun sayang, promosi ini masih belum didukung dengan bukti-bukti ilmiah. Namun yang pasti, teh oolong memiliki kemampuan dalam menurunkan
kolesterol jahat atau LDL dalam tubuh.
Teh pu-erh terdiri dari 2 jenis, yaitu mentah serta matang. Pu-erh yang mentah, dapat langsung diolah maupun disimpan selama bertahun-tahun lamanya. Sedangkan jenis pu-erh matang, diproses dengan cara mengontrol kelembaban daun teh seperti dalam proses pembuatan kompos. Teh pu-erh termasuk dalam golongan teh hitam. Biasanya dijual dalam bentuk kepingan padat. Teh pu-erh telah terbukti memiliki kemampuan dalam menurunkan berat badan serta menurunkan kolesterol jahat atau LDL dalam tubuh.
Jadi, jika dilihat dari cara pembuatannya, maka dapat kita simpulkan bahwa semakin lama proses fermentasi dari daun teh, maka kadar polofenolnya akan semakin berkurang. Sehingga teh hitam serta teh oolong masuk dalam peringkat paling bawah karena kandung polifenol dalam teh hitam dan teh oolong hanya sedikit.
Teh herbal berbeda dengan teh jenis lain, karena kebanyakan bahan baku teh herbal bukan cuma daun teh saja. Terkadang teh herbal dicampur dengan buah, biji maupun akar dari tumbuhan tertentu yang sesuai dengan tujuan serta manfaatnya. Teh herbal memiliki kandungan antioksidan yang lebih rendah daripada teh hijau, teh putih maupun teh oolong.
Efek kesehatan dari teh herbal juga bermacam-macam. Misalnya teh chamomile yang dimanfaatkan untuk mencegah terjadinya komplikasi akibat dari penyakit
diabetes, kerusakan saraf dan ginjal serta dapat melawan sel kanker dalam tubuh.
Bicara tentang manfaat serta khasiat dari daun teh, biasanya kita akan lebih fokus pada teh hijau. Padahal, sebenarnya teh hijau maupun teh hitam juga sama-sama memiliki khasiat yang baik terhadap kesehatan kita.
Hampir semua jenis teh pada kenyataannya memang sangat berperan besar dalam menjaga kesehatan peminumnya. Karena teh mengandung senyawa antioksidan seperti flavonoid, polifenol serta L-theanin.
[caption id="attachment_6207" align="alignleft" width="300"]
tradisi minum teh di Cina[/caption]
Seperti yang dijelaskan oleh seorang peneliti dari Waginingen University di Belanda, yang bernama Peter Ch Hollman. Senyawa
antioksidan dalam teh sangat berguna sebagai zat antikanker, dapat menekan hormon stres serta dapat meningkatkan fungsi pembuluh darah yang nantinya dapat mencegah penyakit kardiovaskular seperti stroke serta
serangan jantung.
"Teh merupakan sumber dari flavonoid yang dapat langsung diterima untuk menjaga kesehatan pembuluh darah dalam tubuh" kata Hollman dalam jumpa pers di acara Tea Science Symposium yang diadakan oleh Lipton Instituteof Tea.
Dalam penelitian meta analisis yang dilakukan oleh Hollman, tebukti bahwa mereka yang terbiasa mengkonsumsi teh sebanyak tiga cangkir setiap harinya memiliki pengurangan resiko terserang penyakit stroke hingga 20%.
[caption id="attachment_6208" align="alignleft" width="280"]
teh putih[/caption]
Teh hijau maupun teh hitam sama-sama memiliki efek perlindungan yang baik bagi kesehatan. dalam beberapa riset. pengujian sudah dilakukan terhadap hubungan dari teh dengan berbagai penyakit kardiovaskular. Baik yang bersifat jangka panjang maupun jangka pendek.
Menurut penjelasan General Manager Tea Buying Division PT Unilever Indonesia, Visvajit De Alwis, Teh hitam merupakan teh yang berwarna hitam kecoklatan, memiliki cita rasa yang kaya serta dihasilkan lewat proses fermentasi.
Sedangkan teh hijau merupakan teh yang berwarna hijau yang dihasilkan melalui proses pengukusan yang waktunya tidak terlalu lama agar tidak terjadi perubahan pada struktur warna daun teh itu sendiri serta mengurangi terjadinya fermentasi. Di Indonesia sendiri, teh hitam lebih populer di masyarakat daripada teh hijau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar