Namun, untuk mendapatkan berbagai manfaat dari antioksidan yang terkandung didalam teh, anda sebaiknya menyeduh teh sendiri di rumah.
Sebab, teh dalam kemasan memang tampak lebih praktis, namun bisa jadi di dalamnya terkandung berbagai zat lain yang dapat mengurangi kadar antioksidan dari teh itu sendiri.
Begitulah kesimpulan dari sebuah penelitian yang dilakukan di Boston, Amerika Serikat. Para peneliti, meneliti kandungan polifenol yaitu sebuah senyawa antioksidan yang terkandung di dalam beberapa merek teh dalam kemasan yang dijual di pasaran di Amerika Serikat.
Hasilnya, mayoritas teh dalam kemasan tersebut mengandung sedikit antioksidan jika dibandingkan dengan teh yang kita seduh sendiri. Bahkan ada beberapa merek yang zat antioksidannya hanya sedikit sekali sehingga seseorang perlu minuman teh dalam kemasan tersebut sebanyak 20 botol untuk mendapatkan antioksidan yang bagus untuk menjaga kesehatan tubuh.
Justru, kita akan mendapatkan antioksidan dalam jumlah yang cukup dari secangkir teh baik itu teh hitam maupun teh hijau yang kita seduh sendiri di rumah.
Dalam penelitian tersebut memang ditemukan bahwa kandungan senyawa polifenol yang bersifat sebagai antioksidan bagi tubuh kita hanya sedikit sekali sehingga teh dalam kemasan kurang baik untuk kesehatan kita.
Selain kandungan antioksidannya hanya sedikit sekali, minuman teh dalam kemasan juga mengandung zat lain seperti gula.
Jadi, dapat dikatakan bahwa manfaat dari minuman teh dalam kemasan sedikit sekali manfaatnya jika dibandingkan dengan bahayanya karena kandungan gula yang ada di dalam minuman teh dalam kemasan.
Memang, para produsen yang membuat minuman teh dalam kemasan kebanyakan mencantumkan kadar polifenol dalam kemasan teh yang dijual di pasaran. Namun, kadar polifenol yang terkandung di dalam teh kemasan kebanyakan tidak tepat.
Sebab hingga saat ini masih belum ada standar yang pasti untuk mengukur serta menetapkan jumlah kadar polifenol yang harus dimiliki oleh suatu produk minuman teh dalam kemasan.
Misalnya, satu kantong teh seberat 2,2 gram bisa saja mengandung polifenol sebanyak 175 mg
Namun, kandungan polifenol dalam kantong teh tersebut bisa saja berkurang atau bisa jadi hilang ketika dicelupkan ke dalam air panas.
Jadi, bisa dikatakan bahwa kandungan polifenol yang ada di dalam setiap produk teh teh sangat bervariasi, tergantung dari proses pembuatan serta bahan baku dari teh itu sendiri.
Teh yang diseduh tanpa gula akan memiliki rasa yang pahit. Rasa pahit ini disebabkan oleh kandungan polifenol yang ada di dalam teh itu sendiri. Semakin pahit maka semakin tinggi kandungan polifenolnya.
Biasanya, para produsen minuman teh dalam kemasan akan menambahkan gula yang relatif banyak agar rasa pahit dari teh dalam kemasan tersebut hilang dan berganti menjadi manis sehingga enak untuk diminum.
Teh serta kopi merupakan minuman yang sangat populer serta digemari oleh masyarakat luas. Meskipun teh maupun kopi sama-sama mengandung kafein serta dapat membuat kita menjadi lebih rileks setelah meminum teh maupun kopi, namun sebenarnya teh lebih dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari daripada kopi.
Menurut Julie Upton, seorang ahli gizi, telah banyak studi yang mengungkap berbagai manfaat dari teh, yaitu dapat menurunkan berat badan bahkan dapat mengembalikan mood seseorang.
Selain itu, ada alasan lain juga yang menyebabkan mengkonsumsi teh setiap hari lebih baik daripada mengkonsumsi kopi, meliputi:
- Menjadi lebih produktif
- Memperbaiki mood
- Mengurangi berat badan
- Bagus untuk jantung
- Menjaga kesehatan tulang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar