Para peneliti masih terus berupaya untuk menemukan pemicu serta
penyebab dari timbulnya penyakit migrain. Sampai saat ini masih belum ditemukan obat untuk menyembuhkan penyakit migrain secara permanen.
Pengobatan untuk penyakit migrain yang ada sekarang ini hanyalah untuk mencegah serta mengurangi rasa sakit dari penyakit migrain saja.
Maka dari, pengidap penyakit
migrain dianjurkan untuk lebih mengenali penyebab dari migrain agar bisa mendapatkan pengobatan yang tepat untuk dirinya.
Pengidap penyakit migrain perlu untuk mengenali berbagai penyebab yang dapat menyebabkan munculnya penyakit migrain.
Rasa sakit yang muncul ketika kita mengalami migrain sesungguhnya bukan berasal dari organ otak.
Sebenarnya penyebab atau pemicu dari penyakit migrain sebenarnya lebih disebabkan karena adanya beberapa komponen dalam sistem syaraf. Rasa nyeri yang terjadi akibat
migrain merupakan respon dari ujung saraf.
Rasa nyeri yang terjadi merupakan akibat dari pelebaran pembuluh darah atau vasodilatasi dalam organ otak yang menyebabkan munculnya tekanan pada saraf-saraf dalam otak.
Sistem syaraf yang menyalami gangguan tersebut akan menyebabkan otot-otot menjadi tegang sehingga dapat memperparah rasa sakit yang dirasakan oleh pengidap migrain.
Semua yang tidak normal dalam tubuh kita, mampu mempengaruhi sistem saraf serta ikut berperan dalam timbulnya penyakit migrain.
Beberapa hal yang dapat menyebabkan munculnya migrain, meliputi:
- Distribusi ion yang terganggu
Ion yang ada di dalam tubuh sangat dibutuhkan untuk mengantar sinyal listrik serta sebagai molekul dasar dalam hal pembangunan sistem saraf. Hal ini juga berhubungan dengan kesehatan otot dalam tubuh kita karena ion juga ikut berkontribusi dalam kontraksi serta relaksasi otot.
Dalam tubuh kita terdapat saluran ion yang tugasnya untuk mengatur keluar masuknya berbagai ion tertentu yang diperlukan oleh tubuh kita, seperti kalsium, natrium, magnesium serta kalium. Jika distribusi ion-ion penting tersebut mengalami gangguan, maka sistem saraf serta otot akan mengalami gangguan sehingga dapat menyebabkan migrain.
- Kekurangan neurotransmiter
Neurotransmiter adalah molekul yang berperan dalam mengantarkan pesan dari sistem saraf. Dengan kurangnya kadar neurotransmiter akan dapat menyebabkan berbagai macam gejala fisik maupun mental, seperti migrain. Dalam sebuah penelitian telah ditemukan bahwa kurangnya serotonin yang merupakan seurotransmiter dalam otak, mampu menyebabkan munculnya penyakit migrain.
Pengidap penyakit migrain memiliki kadar magnesium yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan orang yang sehat. Kurangnya magnesium dapat menyebabkan otot dalam tubuh menjadi tegang serta dapat menyebabkan munculnya gangguan visual serta sensorik yang dialami oleh pengidap migrain.
Ada baiknya agar pengidap migrain mendapatkan kecukupan mineral dalam tubuhnya serta menhindari makanan maupun minuman yang mengandung pemanis buatan berbahan dasar aspartam karena dapat mengganggu sistem sarafnya.
- Ketidak stabilan hormon estrogen
Hormon estrogen yang tetap stabil dapat meringankan gejala penyakit migrain. Kurangnya kadar hormon estrogen banyak dialami oleh wanita selama mestruasi, masa kehamilan serta
menopause yang dapat memicu munculnya penyakit migrain.
Tidak stabilnya kadar hormon estrogen dapat memicu kontraksi pembuluh darah serta menyebabkan timbulnya rasa nyeri yang berdenyut. Untuk mengatasi masalah seperti ini, umumnya dokter akan menyarankan anda untuk melakukan terapi pengganti hormon atau menjalani terapi pengobatan yang dibutuhkan.
Stres dapat menyebabkan lepasnya peptida yang merupakan penyusun protein dalam tubuh kita. Peptida yang dilepaskan oleh tubuh dapat memicu munculnya pelebaran pada pembuluh darah serta menyebabkan munculnya peradangan.
Peradangan yang terjadi akan mempengaruhi saraf-saraf trigeminal yang bertanggung jawab di dalam kepala serta wajah yang dapat memicu penyakit migrain.
Oksida nitrat merupakan senyawa yang berasal dari asap knlapot kendaraan. Oksida nitrat mampu memicu terjadinya migrain. Tidak sedikit orang yang melaporkan munculnya penyakit migrain selama orang tersebut mengalami kemacetan di jalanan.
Makanan tertentu juga bisa menyebabkan seseorang mengalami migrain. Beberapa makanan, seperti cokelat, jeruk maupun keju juga dapat memicu munculnya migrain.
Selain itu, makanan yang mengandung MSG atau monosodium glutamat maupun mengandung
garam dalam jumlah yang terlalu banyak juga dapat berpengaruh terhadap munculnya penyakit migrain.
Dan ada juga yang menyebutkan bahwa mengkonsumsi kopi yang mengandung kafein juga dapat menyebabkan munculnya migrain.
Diduga bahwa terjadinya migrain juga berhubungan dengan keturunan. Mayoritas pengidap migrain memiliki riwayat keluarga yang juga pernah mengalami migrain. Dan sebagain besar dari pengidap migrain masih berusia muda.
Perubahan pola tidur juga dapat berpengaruh pada tubuh kita sehingga mampu memicu timbulnya penyakit migrain. Perubahan pola tidur secara mendadak dapat berpengaruh pada organ otak sehingga menyebabkan munculnya penyakit migrain.
Sebagian orang mengeluhkan bahwa mengalami migrain setelah tidur dalam waktu yang relatif lama. Sedangkan sebagain lagi mengeluhkan mengalami migrain karena kurangnya waktu saat tidur.
Obat-obatan tertentu juga mampu menyebabkan migrain. Obat-obatan seperti obat sakit kepala yang digunakan dalam waktu yang lama justru dapat memicu munculnya migrain.
Berbagai terapi seperti terapi penggantian hormon, pil KB serta obat-obatan yang digunakan bertujuan untuk melebarkan pembuluh darah juga dapat menyebabkan migrain pada sebagain orang.
Migrain juga dapat disebabkan oleh berbagai penyebab yang lainnya seperti perubahan cuaca yang terjadi secara mendadak maupun berada dalam ketinggian juga dapat menyebabkan munculnya migrain. Gula darah yang turun secara mendadak juga dapat menyebabkan migrain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar