bahaya sirup jagung |
Ada sebuah bukti dari penelitian yang baru yang mengatakan
bahwa mayoritas sirup jagung dengan fruktosa tinggi atau pemanis buatan yang
umumnya digunakan dalam produk makanan yang dikonsumsi di seluruh belahan
dunia, dapat menjadi faktor utama munculnya diabetes tipe 2.
Baru-baru ini ada sebuah penelitian yang menyimpulkan bahwa
negara-negara yang menggunakan pemanis buatan yang berupa sirup jagung tinggi
fruktosa, atau dikenal dengan HFCS , dalam makanan memiliki peningkatan nilai
diabetes sekitar 20% lebih tinggi dari rata-rata bila dibandingkan dengan
negara yang tidak memakai pemanis buatan.
Para peneliti mengatakan bahwa, negara dengan produk makanan
yang mengandung HFCS yang tinggi memiliki peningkatan jumlah pengidap diabetes
tipe 2 sekitar 8%, dibandingkan dengan nilai rata-rata negara yang tidak
menggunakan HFCS hanya sekitar 6.7%.
HFCS ternyata mengandung fruktosa atau gula buah lebih
banyak, bila dibandingkan dengan pemanis lainnya seperti sukrosa maupun gula
meja.
Itu lebih disebabkan karena HFCS menjadi lemak dan
mempengaruhi sistem kerja hati sehingga mengganggu pankreas dalam memproduksi
insulin sehingga menjadikan resiko diabetes.
Sirup jagung berfruktosa tinggi umumnya ditambahkan ke dalam
olahan masakan karena harganya relatif murah jika dibandingkan dengan pemanis
lainnya yang bila di tambahkan ke bahan adonan kue akan memberikan tektur dan
warna kecokelatan yang menarik pada kue.
Dan jenis pemanis ini dapat ditemukan pada hampir semua
makanan olahan seperti kue, cake, sereal dingin dan bahkan untuk makanan bayi.
Dan tak jarang pula beberapa minuman ringan yang juga memakai HFCS yang lebih
tinggi dari pada produk lainnya.
sirup jagung tinggi fruktosa |
Namun, seorang petinggi pabrik gula jagung di Amerika
mengatakan bahwa penelitian tersebut tidak konsisten atau bisa dikatakan cacat.
Beliau mengatakan bahwa, bila Amerika memiliki konsumsi
sirup jagung fruktosa tinggi memiliki 22 kali pemakaian daripada Malaysia, maka
teori dan kesimpulan itu memang benar.
Namun pada kenyataannya angka diabetes di Malaysia sebenarnya sekitar 10% lebih tinggi daripada Amerika.
Namun pada kenyataannya angka diabetes di Malaysia sebenarnya sekitar 10% lebih tinggi daripada Amerika.
Hal ini membuat banyak petani jagung di Amerika membuat
semacam petisi untuk mengubah nama sirup jagung fruktosa tinggi, sehingga
nantinya diharapkan agar dapat menarik minat konsumen.
Namun para peneliti tetap mengatakan ingin melihat produk
yang berlabel untuk mengidentifikasi berapa persentase HFCS yang ada di
dalamnya. Dan bahkan para peneliti menyebutkan bahwa saat ini kemasan makanan
juga diidentifikasikan juga membawa pengaruh pada lemak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar