Seperti organ tubuh yang lainnya, jantung juga dapat terserang oleh berbagai macam penyakit.
Yang disebut penyakit jantung adalah suatu kondisi yang dapat menyebabkan jantung tidak mampu melakukan tugasnya dengan baik.
Karena adanya berbagai gangguan serta penyakit yang dapat mempengaruhi kinerja jantung. Penyakit jantung yang umum terjadi adalah jantung koroner yang mampu menyebabkan serangan jantung hingga kematian secara mendadak.
Penyebab dari penyakit jantung kotoner adalah adanya penyempitan serta penyumbatan pembuluh arteri karena akumulasi serta penumpukan zat-zat lemak secara berlebihan pada lapisan dinding nadi pembuluh koroner.
Hal ini umunya dipengaruhi oleh pola makan yang tidak sehat serta gaya hidup yang kurang bergerak, merokok, hipertensi, serta kolesterol yang tinggi sehingga mempegaruhi pembentukan pembekuan darah. Akibatnya, aliran darah ke jantung menjadi terhambat sehingga mengganggu kinerja jantung untuk memompa darah yang akhirnya memicu terjadinya serangan jantung.
Selain itu ada juga penyakit yang lain yang disebabkan adanya kelainan bawaan atau sejak lahir seperti jantung yang tidak sempurna, kelainan pada katup jantung, serta lemahnya otot jantung, penyebab yang lainnya adalah bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada jantung.
Jantung merupakan organ yang berupa otot, berbentuk kerucut, memiliki rongga serta dengan basisnya di atas dan puncaknya berada di bawah. Puncak atau apex miring ke sebelah kiri. Memiliki berat sekitar 300 g.
Agar jantung berfungsi sebagai pemompa yang efisien , maka otot-otot jantung, rongga atas serta rongga bagian bawah haruslah berkontraksi secara bergantian. Laju denyut jantung atau kerja pokpa ini dikendalikan secara alamiah oleh suatu pengatur irama.
Pengatur irama ini terdiri dari sekumpulan nodus sinotrialis, yang terletak pada bagian dalam dinding serambi kanan. Sebuah impuls listrik yang ditrasmisikan oleh nodus sinotrialis ke kedua serambi akan membuat keduanya dapat berkontraksi secara serentak.
Arus listrik ini kemudian akan diteruskan ke dinding-dinding bilik, yang nanti pada gilirannya akan membuat bilik-bilik tersebut berkontraksi secara serentak juga. Periode kontraksi ini umumnya disebut systole.
Selanjutnya periode ini akan diikuti dengan sebuah relaksasi pendek sekitar 0,4 detik yang biasa disebut diastole, sebelum impuls berikutnya datang. Nodus sinotrialus akan menghasilkan antara 60 hingga 72 impuls seperti ini pada setiap menit, pada saat jantung sedang santai.
Produksi impuls ini juga dikendalikan oleh suatu bagian pada sistem saraf yang disebut sistem saraf otonom, yang dapat bekerja diluar keinginan kita. Sistem listrik built-in inilah yang menghasilkan kontraksi-kontraksi pada otot jantung berirama yang biasa disebut denyut jantung.
Beberapa faktor resiko terserang penyakit jantung koroner, adalah:
- Umur 45 tahun pada pria
- Umur 55 tahun atau telah mengalami menopause dini pada wanita
- Riwayat kesehatan keluarga
- Diabetes.
- Rokok
- Hipertensi
- Obesitas.
- Gaya hidup
- Stress.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar