Ada dua jenis kolesterol di dalam tubuh kita, yaitu LDL atau Low Density Lipoprotein, serta HDL atau High Density Lipoprotein. LDL sering disebut-sebut sebagai kolesterol jahat karena dapat menempel pada pembuluh darah dalam tubuh.
Sebaliknya HDL merupakan lemak yang dapat melarutkan kandungan LDL dalam tubuh. Jumlah keseluruhan kolesterol yang ada di dalam tubuh kita disebut kolesterol total.
Kolesterol normal dalam tubuh adalah 160 – 200 mg. Kolesterol sendiri terdiri dari berbagai macam zat, termasuk trigliserida, LDL kolesterol serta HDL kolesterol.
- Triglieserida
- Low Density Lipoprotein atau LDL
LDL atau kolesterol lipoprotein dengan kepadatan rendah menyerang pembuluh arteri dengan cara melekat pada dinding arteri serta menutup saluran arteri.
LDL merupakan hasil sisa hidrolisis trigliserida. Di dalam jaringan di luar hepar meliputi pembuluh darah, otot serta jaringan lemak, trigliserida akan dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase. Selanjutnya, sisa hasil hidrolisis tersebut dimetabolisasikan oleh hepar atau hati menjadi LDL.
- High Density Lipoprotein atau HDL
Karena fungsinya tersebut, HDL sering disebut-sebut sebagai kolesterol baik. Peran kolesterol HDL adalah membawa kembali kolesterol LDL ke organ hati untuk diproses lebih lanjut. JIka kadar HDL anda tinggi, maka anda akan terlindungi dari penyakit jantung.
Kadar LDL dalam tubuh
Kadar LDL
|
Status
|
< 100
|
Optimal
|
100 - 129
|
Mendekati optimal
|
130 - 159
|
Batas normal tertinggi
|
160 - 189
|
Tinggi
|
>190
|
Sangat Tinggi
|
Penyebab dari hiperkolesterol antara lain, adalah obesitas, alkohol, gangguan ginjal, gangguan hati, diabetes, pil anti hamil, diuretik, kortikosteroid serta penyakit tiroid.
Penderita hiperkolesterol sebaiknya menghindari faktor risiko seperti merokok, obesitas, hipertensi serta mengurangi konsumsi lemak jenuh. Lemak yang terkandung dalam darah terdiri atas kolesterol, trigliserida, fosfolipid serta asam lemak bebas. Hanya sekitar sepertempat dari kolesterol yang terkandung dalam darah berasal dari sari makanan yang diserap oleh saluran pencernaan, sisanya diproduksi langsung oleh tubuh melalui sel-sel hati.
Pada saat dicerna dalam usus, lemak yang terdapat dalam makanan akan diuraikan menjadi kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam lemak bebas.
Semua unsur lemak tersebut akan diserap dari usus dan masuk ke dalam darah, sementara kolesterol dan unsur lemak lain tidak larut dalam darah.
Agar dapat diangkut dalam aliran darah, kolesterol dan lemak lain, yaitu trigliserida dan fosfolipid harus berikatan dengan protein untuk membentuk senyawa yang larut yang disebut dengan nama lipoprotein. Kilomikron merupakan lipoprotein yang mengangkut lemak menuju hati.
Dalam hati, ikatan lemak tersebut akan diuraikan sehingga kembali terbentuk ke empat unsur lemak penting. Selanjutnya, asam lemak yang terbentuk akan digunakan sebagai sumber energi dan bila jumlahnya berlebihan akan disimpan dalam jaringan lemak.
Bila asupan kolesterol tidak mencukupi, sel hati akan memproduksinya. Dari hati, kolesterol diangkut oleh lipoprotein. Kelebihan kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL untuk dibawa ke hati, lalu diuraikan dan dibuang ke dalam kandung kandung empedu sebagai asam atau cairan empedu.
LDL mengandung lebih banyak lemak dibandingkan dengan HDL sehingga akan mengambang di dalam darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah apilopoprotein B. Sedangkan protein utama yang membentuk HDL adalah apilopoprotein A.
HDL mempunyai kandungan lemak yang lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi atau lebih berat. Jumlah kolesterol yang tinggi dalam darah dapat meningkatkan resiko munculnya penyakit jantung koroner karena saluran arteri yang memasok darah ke jantung menyempit dan tersumbat.
Selanjutnya, LDL akan menembus dinding pembuluh darah melalui lapisan sel endotel, masuk ke lapisan dinding pembuluh darah yang lebih dalam. Sementara itu, LDL teroksidasi akan mengalami oksidasi tahap kedua menjadi LDL yang teroksidasi sempurna yang dapat mengubah makrofag menjadi sel busa.
Sel busa yang terbentuk akan saling berkaitan membentuk gumpalan yang semakin lama semakin besar sehingga membentuk benjolan yang mengakibatkan penyempitan lumen pembuluh darah. Keadaan tersebut akan semakin buruk karena LDL akan teroksidasi sempurna dan merangsang sel-sel otot pada lapisan pembuluh darah yang lebih dalam untuk masuk ke lapisan intima, kemudian membelah diri sehingga jumlahnya menjadi semakin banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar